12 Okt 2012

Penggolongan Zaman


1.       Zaman Batu, zaman ini belum terdapat  logam, masih menggunakan batu untuk membatu kehidupan sehari-hari. Zama batu ini dibagi men jadi 4,
A. Zaman batu tua (Paleolitikum), ciri-ciri pada zaman ini adalah hasil karya manusia masih kasar belum dihaluskan, Nomaden (berpindah-pindah tempat), Food gathering (Mengumpulkan makanan), belum adanya bercocok tanam.
pada zaman ini ada dua kebudayaan sebagai patokan yaitu,
-          Kebudayaan Pacitan (Pithecanthropus).
-          Kebudayaan Ngandong, Blora (Homo Wajakinensis dan Homo Soloensis).
karya yang telah di buat meliputi,
-          Kapak genggam/perimbas (Chopper atau pemotong)
-          Alat-alat dari tanduk rusa atau tulang-tulang binatang
-          Flakes dari batu Chaledon (untuk mengupas makanan)
B.Zaman Batu Tengah (Mesolithikum), ciri-ciri pada zaman ini masih nomaden dan food gathering, alat-alat yang digunakan hampir sama pada masa Paleolitikum yaitu masih kasar, ditemukannnya tumpukan kerang pada pinggir pantai yang disebut Kjoken Modinger(Sampah dapur), alat yang ditemukan Kapak genggam (Pebble), Kapak pendek (hache Courte) Pipisan (batu-batu penggiling) dan kapak-kapak dari batu kali yang dibelah, alat-alat ini banyak ditemukan di area Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Flores. Alat-alat kebudayaan Mesolithikum yang ditemukan di gua Lawa Sampung, Jawa Timur yang disebut Abris Sous Roche antara lain: Flakes (Alat serpih),ujung mata panah, pipisan, kapak persegi dan alat-alat dari tulang. Manusia yang mendukung adanya zaman ini adalah bangsa Papua—Melanosoid.
Ada 3 kebudayaan penting pada masa mesolitikum,
-          Pebble-Culture(alat kebudayaan yang terbuat dari bahan Kjoken Mondinger).
-          Bone-Culture (alat kebudayaan dari Tulang)
-          Flakes Culture (kebudayaan alat serpih dari Abris Saus Roche)
C. Zaman Batu Muda (Neolithikum) Ciri utama pada zaman batu Muda (neolithikum) adalah alat-alat batu buatan manusia sudah diasah atau dipolis sehingga halus dan indah. Manusia pendukung Neolithikum adalah Austronesia (Austria), Austro-Asia (Khamer-Indocina)
Alat-alat yang dihasilkan antara lain:
1.       Kapak persegi, misalnya beliung, pacul, dan torah yang banyak terdapat di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, Kalimantan,
2.       Kapak batu (kapak persegi berleher) dari Minahasa,
3.       Perhiasan (gelang dan kalung dari batu indah) ditemukan di Jawa,
4.       Pakaian dari kulit kayu
5.       Tembikar (periuk belaga) ditemukan di Sumatera, Jawa, Melolo (Sunda).
D. Zaman Batu Besar (Megalitikum) Zaman ini disebut juga sebagai zaman megalithikum. Hasil kebudayaan Megalithikum, antara lain: 1. Menhir: tugu batu yang dibangun untuk pemujaan terhadap arwah-arwah nenek moyang. 2. Dolmen: meja batu tempat meletakkan sesaji untuk upacara pemujaan roh nenek moyang 3. Sarchopagus/keranda atau peti mati (berbentuk lesung bertutup) 4. Punden berundak: tempat pemujaan bertingkat 5. Kubur batu: peti mati yang terbuat dari batu besar yang dapat dibuka-tutup 6. Arca/patung batu: simbol untuk mengungkapkan kepercayaan mereka.
2.    Pada zaman Logam orang sudah dapat membuat alat-alat dari logam di samping alat-alat dari
batu. Orang sudah mengenal teknik melebur logam, mencetaknya menjadi alat-alat yang
diinginkan. Teknik pembuatan alat logam ada dua macam, yaitu dengan cetakan batu yang disebut
bivalve dan dengan cetakan tanah liat dan lilin yang disebut a cire perdue. Periode ini juga disebut
masa perundagian karena dalam masyarakat timbul golongan undagi yang terampil melakukan
pekerjaan tangan. Zaman logam ini dibagi atas:

Zaman Perunggu
Pada zaman perunggu atau yang disebut juga dengan kebudayaan Dongson-Tonkin Cina (pusat
kebudayaan)ini manusia purba sudah dapat mencampur tembaga dengan timah dengan
perbandingan 3 : 10 sehingga diperoleh logam yang lebih keras.
Alat-alat perunggu pada zaman ini antara lain :
a. Kapak Corong (Kapak perunggu, termasuk golongan alat perkakas) ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa-Bali, Sulawesi, Kepulauan Selayar, Irian
b. Nekara Perunggu (Moko) sejenis dandang yang digunakan sebagai maskawin. Ditemukan di Sumatera, Jawa-Bali, Sumbawa, Roti, Selayar, Leti
c. Benjana Perunggu ditemukan di Madura dan Sumatera.
d. Arca Perunggu ditemukan di Bang-kinang (Riau), Lumajang (Jawa Timur) dan Bogor (Jawa Barat)
Zaman Besi
Pada zaman ini orang sudah dapat melebur besi dari bijinya untuk dituang menjadi alat-alat yang
diperlukan. Teknik peleburan besi lebih sulit dari teknik peleburan tembaga maupun perunggu
sebab melebur besi membutuhkan panas yang sangat tinggi, yaitu ±3500 °C.
Alat-alat besi yang dihasilkan antara lain:
a. Mata Kapak bertungkai kayu
b. Mata Pisau
c. Mata Sabit
d. Mata Pedang
e. Cangkul
Alat-alat tersebut ditemukan di Gunung Kidul (Yogyakarta), Bogor (Jawa Barat), Besuki dan Punung
(Jawa Timur)

Zaman logam di Indonesia didominasi oleh alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam juga
disebut zaman perunggu. Alat-alat besi yang ditemukan pada zaman logam jumlahnya sedikit dan
bentuknya seperti alat-alat perunggu, sebab kebanyakan alat-alat besi, ditemukan pada zaman
sejarah.
Antara zaman neolitikum dan zaman logam telah berkembang kebudayaan megalitikum, yaitu kebudayaan yang menggunakan media batu-batu besar sebagai alatnya, bahkan puncak kebudayaan megalitikum justru pada zaman logam.

0 komentar:

Posting Komentar

Tolong Di Comment Di Mari,Terima Masukan Dan Kritik..